Mad In Heaven

Dengan terkantuk-kantuk kujejali seluruh permukaan kanvas dengan sentuhan warna-warni buah perenungan batinku. sketsa buram yg terpampang di otakku sudah sedikit terwakili,meski mata teramat penat,mencari celah yg terserak. Kuas gambarku berlari kian pelan,meski tetap tak kehilangan tajamnya,keringat berdesakan melebur bersama cat minyak yg berjajar di depanku,menambah eksotisme warna dalam gelaran kanvas. tak sempat terungkap rasa puas seutuhnya saat ruh berkesenian lepas bergentayangan,kenikmatan hanya singgah sementara..,dan rasa haus imajinasi akan kembali merajuk setiap saat,menanti datangnya gelombang intuisi yg tajam tuk menggerakkan jemari di atas media penyejuk jiwa. titik kecil tlah bermetamorfosa dlm garis vertikal dan horisontal,melengkung,melingkar dan bergerak liar dirasuki lamunan yg menggila dan membuncah. alangkah sucinya sebuah karya yg miskin nafsu akan pujian,yg selalu bersolek untuk diri dan sesama yg memahaminya. sebuah karya terkadang cukup dinikmati sendiri,dan terkadang butuh keberanian tuk mengabarkan ke semua orang..meski terkadang sindiran dan hinaan bersenandung di sepanjang jalan. kini kuabadikan ketukan demi ketukan jiwa yg kesepian dalam riuh warna yg berjamahan satu sama lain dlm selembar kanvas yg siap menelanjangi semua yg terpendam,setiap kalimat tergelar disemangati goresan-goresan emosional yg terpapar tanpa sadar. tanpa bingkai mahal dan indah kutambatkan lukisanku dalam keremangan kamarku yg pengap dan berdebu,diantara dinding bisu kutengadahkan harapan,agar semua penghuni kamar ini berbaik hati merestui kehadiran penghuni baru sebagai peramai sunyi yg menggerogoti....akhirnya..