Kamis, 26 Agustus 2010
Tanpa Arti
Rona wajahmu terpekur layu bersepuh cahaya rembulan keperakan memandikan halus kulitmu malam itu. Kita bercengkrama berbalas kata,berlatar rindang pepohonan di beranda rumah tinggalmu. Sesekali kudapati desah panjang terberai dari bibir bersemu merah jambu itu. Sungguh aku merasa sedikit terabaikan di tiap detik yang berlalu..,jelas keberadaanku tak lagi mampu tepiskan resah dari ruas-ruas hatimu...kurasa pelukanku kian dingin dan getir bagimu,Dindaku.. Apakah begitu?
0 comments:
Posting Komentar